Anakku Buah Hatiku, Sesungguhnya isteri-isteri dan anak-anak itu merupakan harta
dan cobaaan bagi orang-orang yang beriman. Namun walaupun demikian halnya
janganlah kita sebagai orang tua dapat dilalaikan dan terprosok oleh anak-anak
itu.
“Hai orang-orang yang
beriman, janganlah harta dan anak-anakmu melalaikan kamu mengingat Alloh. Barangsiapa
yang berbuat demikian, maka mereka itulah orang-orang yang merugi”.
(Q.S Almunafiqun : 9)
Anak-anak apalagi anak dibawah usia lima tahun sangat
menarik sekali tingkah lakunya untuk diperhatikan. Dalam tingkah lakunya itu
kita dapat melihat apa dan bagaimana sifat dan perilaku pembawaanya. Dan terlihat
pula dalam keadaan mereka sedang bermain bagaimana pembawaanya , apakah mereka
termasuk anak yang pemberani, pemarah, kreatif, ulet, sabar, dan lainya.
Kalau saja kita sebagai orang tua suka memperhatikan perbuatan
dan tingkah laku anak-anak, baik itu anak kita maupun anak orang lain maka kita
akan dapat dan berusaha untuk meluruskan dan mengarahkan tingkah lakunya
tersebut ke arah yang berketerusan dan agar bisa bersikap yang positif dan
berlaku konsekuen dalam janjinya. Misal saja kita melihat anak-anak itu punya
bakat yang positif, maka tindakan orang tua mesti teliti dan bijak dalam
mengarahkan dan menyalurkanya. Kita usahakan semaksimal mungkin mudah-mudahan
bakat tersebut dapat berkembang dan selalu mengarah pada hal-hal yang positif, dengan harapan dapat membantu serta berkembang menunjang perjuangan islam.
Begitu pula sebaliknya kalau bakat anak kita menuju ke arah negatif maka orang tua pun harus teliti dan secepat mungkin bijak dalam mengambil langkah penanggulanganya. Diusahakan semaksimal mungkin agar anak kita tidak terjerumus pada hal-hal yang tidak kita harapkan apalagi yang dimurkai Alloh. Maka itu merupakan kewajiban orang tua dalam menjaga dan memelihara anak-anaknya, buah hati sibiran tulang.
“Hai orang-orang yang
beriman, jagalah/peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yangbahan
bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya adalah malaikat-malaikat yang
kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Alloh terhadap apa yang diperintahkan-Nya
kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan”.
Terlebih-lebih lagi kalau kita punya anak perempuan. Sebab pemeliharaan
dan pengurusan anak perempuan setingkat agak susah dibanding dengan laki-laki. Sebab
kalau anak laki-laki tidak terlalu sulit dalam mengatur pakaian yang berkaitan
dengan penutup auratnya, tapi sebaliknya perempuan , kita selaku orang tua
harus sangatlah hati-hati dan teliti mengurusi pakaianya .
Maka unutk anak perempuan ibu harus berusaha berusaha memainkan jilbabnya dari usia sedini mungkin karena kalau sudah terbiasa berbusana muslimah dari usia dini, maka untuk kedepanya Insya Alloh tidak akan terlalu sulit mengaturnya dan dengan busana yang sesuai dengan Islam, dengan sendirinya kepribadiannya pun akan terdidik.
Situasi lingkungan yang yang tidak mendukung sekarang ini lingkungan masyarakat Indonesia mendorong anak untuk menjadi brutal dan urakan. Maka hati-hatilah orang tua mendidik anak buah hati mereka, jangan sampai jadi musuh perjuangan dikala mereka dewasa nanti.
Tidak ada komentar