Persepsi Remaja

By Eros Rosid Selasa, 30 Juli 2013

Share Tweet Share Share Email

Dari segi psikologis - sosiologis, remaja memiliki dua kebutuhan yakni kebutuhan untuk diterima kelompok teman sebaya dan kebutuhan untuk menghindari penolakan dari kelompok teman sebaya. Selanjutnya, dalam pemenuhan kebutuhan ini terbentuklah pola tingkah laku.
Salah satu pola tingkah laku remaja yang didasari oleh kebutuhan psikologis - sosiologis remaja dan berkaitan dengan citra diri remaja adalah penggunaan nama pop sebagai pengganti nama asli dalam pergaulan sehari - hari. Pengamatan terhadap kasus ini dilakukan di kalangan remaja kota Sumbawa Besar, provinsi Nusa Tenggara Barat.
Dengan metode pengamatan langsung, kuisuioner serta wawancara, diketahuilah tentang persepsi remaja kpta Sumbawa Besar terhadap nama diri (nama asli dan nama pop), faktor - faktor penyebab penggunaan nama pop, serta sikap remaja terhadap pola pemakaian nama pop.
Remaja yang mengganti nama/memakai nama pop sebagian besar memiliki persepsi yang negatif terhadap nama asli, persepsi yang positif terhadap nama pop, serta bersikap setuju/ mendukung terhadap penggunaan nama pop. Sebaliknya, sebagian besar remaja yang tidak memakai nama pop/ tidak mengganti nama asli memiliki persepsi yang positif terhadap nama asli, persepsi yang negatif terhadap nama pop, serta tidak setuju/ tidak mendukung penggunaan nama pop.
Faktor - faktor penyebab penggunaan nama pop di kalangan remaja Kota Sumbawa Besar ternyata 84,15% disebabkan oleh faktor dalam (psikologis) si remaja, dan 15,85% disebabkan oleh faktor luar (non psikologi) si remaja.
Karena faktor dominan adalah faktor dalam (psikologi) maka kepada remaja yang mengganti nama perlu diberikan penjelasan tentang hakikat dari rasa percaya diri, citra diri, pergaulan remaja ideal dan lain - lain.
Ini merupakan tugas dan kewajiban bersama para pendidik, sekolah, orang tua serta masyarakat.