Halaman

    Social Items

Daftar Driver Santrijek
Manusia adalah satu-satunya makhluk yang mengembangkan pengetahuan secara bersungguh-sungguh. Binatang juga memiliki pengetahuan, namun pengetahuan ini terbatas untuk kelangsungan hidupnya. Hanya manusia yang mempunyai kemampuan rasional, melakukan aktivitas kognitif dan mendambakan berbagai tujuan yang berkaitan dengan ilmu.
Pengetahuan dapat dikembangkan manusia disebabkan dua hal utama yaitu :
  • Manusia mempunyai bahasa yang dapat mengkomunikasikan informasi dan jalan pikiran yang melatarbelakangi informasi tersebut. 
  • Manusia memiliki kemampuan berpikir menurut suatu alur kerangka berpikir tertentu. 
Pengetahuan juga merupakan khasanah kekayaan mental yang secara langsung atau tidak langsung turut memperkaya kehidupan kita. Sulit untuk dibayangkan bagaimana kehidupan manusia seandainya pengetahuan itu tidak ada, karena merupakan sumber jawaban bagi berbagai pertanyaan yang muncul dalam kehidupan.
Pengetahuan dalam dunia filsafat dikenal dengan istilah epistemology. Epistemology dalam dunia filsafat membicarakan tentang hakikat pengetahuan, sumber pengetahuan dan cara memperoleh pengetahuan.
Berbicara tentang epistemology, dengan sendirinya harus membicarakan tentang hakikat pengetahuan, sumber pengetahuan dan metode memperoleh pengetahuan. Ranah pertama yang menjadi kajian pengetahuan (epistemology) adalah apakah hakikat pengetahuan itu. 

Secara umum dipahami, pengetahuan adalah semua yang diketahui. Menurut Jujun S. Suriasumantri, Pengetahuan adalah sebuah produk dari suatu proses kegiatan mental yang berupa berpikir. 

Untuk pembahasan lebih jauh silahkan simak penjelasan berikut ini :

1. Hakikat Pengetahuan 
Dalam masalah hakikat pengetahuan terdapat dua teori yang saling melengkapi, yaitu teori idealisme dan teori realisme. 
teori idelisme merupakan sebuah teori tentang hakikat pengetahuan yang didasarkan pada pemahaman bahwa hakikat dari segala sesuatu adalah jiwa atau ide, bukan materi. Dengan kata lain jiwa di alam semesta ini menduduki posisi sentral. 
teori realisme, teori ini didasarkan pada pandangan yang mengatakan bahwa hakikat segala sesuatu di alam ini adalah benda-benda sendirinya yang riil (being is being) dan bukan berada di alam ide. 
Kedua teori ini menimbulkan perbedaan sifat dasar pengetahuan. Karena hakikat pengetahuan didasarkan pada sesuatu yang bersifat abstrak (ide, jiwa, spirit), maka sifat pengetahuan dari teori idealisme adalah subyektif. Artinya pengetahuan sangat ditentukan oleh jiwa dan ide yang ada dalam diri seseorang. Sebaliknya, teori realisme yang didasarkan pada sesuatu yang bersifat konkrit (misalnya: air, udara, tanah,dll), maka lebih bersifat obyektif.

2. Sumber Pengetahuan
Pembicaraan selanjutnya adalah sumber pengetahuan. Berkaitan dengan pengetahuan, telah muncul beberapa aliran yang semuanya memiliki kelebihan dan kekurangan. 
Pertama, aliran rasionalisme, yaitu aliran epstemilogy yang berpendapat bahwa sumber dari seluruh pengetahuan manusia adalah rasio atau akal. Kaum rasioanlis menggunakan metode deduktif dalam menyusun pengetahuannya. Rasionalisme dengan pemikiran deduktifnya sering manghasilkan kesimpulan yang benar bila ditinjau dari alur - alur logikanya, namun ternyata sangat bertentangan dengan kenyataan yang sebenarnya. 
Kedua, empirisme, yaitu aliran epistemology yang berpendapat bahwa sumber pengetahuan adalah pengalaman panca indra. Pengalaman disini bersifat lahiriah (sensation) ataupun bathiniah (reflection). Berlainan dengan kaum rasionalis maka kaum empiris berpendapat bahwa pengetahuan manusia itu bukan didapatkan lewat penalaran rasional yang abstrak namun lewat pengalaman yang konkrit. Gejala - gejala alamiah menurut anggapan empiris adalah bersifat konkrit dan dapat dinyatakan lewat tanggapan panca indra manusia. Pengetahuan secara empiris ini ialah bahwa pengetahuan yang dikumpulkan itu cenderung untuk menjadi suatu kumpulan fakta - fakta. 
Ketiga, Intuisi merupakan pengetahuan yang didapatkan tanpa melalui proses penalaran tertentu. Intuisi bersifat personal dan tidak bisa diramalkan. Pengetahuan intuitif dapat dipergunakan sebagai hipotesis bagi analisis selanjutnya dalam menentukan benar tidaknya pernyataan yang dikemukakan. 
Yang terakhir adalah wahyu, yaitu pengetahuan yang disampaikan oleh Tuhan kepada manusia. Pengetahuan ini disalurkan lewat nabi-nabi yang diutus-Nya sepanjang zaman. Pengrtahuan ini didasarkan pada kepercayaan akan hal-hal yang ghaib (supranatural). Kepercayaan kepada Tuhan yang merupakan sumber pengetahuan, kepercayaan kepada Nabi sebagai perantara dan kepercayaan kepada wahyu sebagai cara penyampaian, merupakan dasar dari penyusunan pengetahuan ini. 

3. Metode Memperoleh Pengetahuan
Selanjutnya, manusia dalam upaya untuk memperoleh pengetahuan telah telah menggunakan berbagai cara. Sesuai dengan perkembangan sejarah manusia, metode yang digunakan dalam memperoleh pengetahuan mengalami gradasi yang cukup unik.
Metode pertama manusia memperoleh pengetahuan dengan cara melihat, mendengar, membau dan memegang. Setelah manusia mengindera sesuatu yang dilanjutkan dengan mengetahui sesuatu tersebut, maka muncul metode empirisme, karena empirisme itu sendiri berarti pengalaman. 
Metode kedua adalah dengan menggunakan akal yang mampu memahami sesuatu yang lebih tinggi. Istilah-istilah abstrak, konsep atau bahkan ide-ide sederhana sekalipun. 
Metode ketiga adalah dengan menggunakan hati nurani dan alat-alat indera dalam memperoleh pengetahuan. 
Jadi secara singkat dapat dikatakan, metode yang digunakan manusia dalam memperoleh pengetahuan adalah dari pengalaman indera lahir (empirisme), akal (rasionalisme) dan rasa atau indera batin (intuisionisme).

Bila melihat hakikat, sumber dan metode memperoleh pengetahuan di atas secara umum, maka pengetahuan dapat dikelompokkan menjadi tiga. 
Pertama, pengetahuan mistik merupakan pengetahuan yang pertama muncul dalam sejarah manusia. Pengetahuan ini memiliki obyek yang abstrak supralogis atau metarasioanl, menggunakan paradigma mistis. Metode yang digunakan untuk mencapai pengetahuan ini adalah dengan latihan atau meditasi. Kebenarannya ditentukan oleh rasa atau dzauq. 
Kedua pengetahuan filsafat memiliki obyek abstrak tapi logis. Paradigma yang digunakan adalah paradigna logis, dengan menggunakan metode rasio atau pemikiran. Adapun kebenarannya diukur dengan apakah pengetahuan tesebut logis atau tidak logis. 
Ketiga, pengetahuan sains memiliki obyek empiris, mengunakan paradigma positif, metode yang ahrus digunakan adalah metode ilmiah, dan kebenarannya diukur apakah pengetahuan tersebut logis dan terbukti secara empiris atau tidak. 

Pengetahuan yang dianggap benar atau valid dapat dilihat dari tingkat koherensi, korespondensi dan pragmatisnya. Dengan kata lain untuk menguji dan mengukur sebuah ide filosofis itu benar atau tidak terdapat teori yang dikembangkan para filosofis. 
Pertama, teori koherensi. Kebenaran pada dasarnya adalah terwujudnya konsistensi dan keharmonisan dari seluruh pernyataan. Pernyataan pada berbagai tingkatannya harus konsisten daan harmonis. 
Kedua, teori korespondensi. Kebenaran adalah kesesuaian antara pernyataan tentang fakta dengan fakta itu sendiri. dan 
Ketiga, teori pragmatis. Kebenaran terletak pada beberapa fungsionalnya kebenaran tersebut dalam kehidupan praktis, artinya hal tersebut mempunyai kegunaan praktis bagi kehidupan manusia. Kriteria pragmatis ini juga dipergunakan oleh ilmuwan dalam menetukan kebenaran ilmiah dilihat dalam perspektif waktu. 

Berdasarkan uraian di atas kita dapat menarik kesimpulan bahwa pengetahuan dalam dunia filsafat dikenal dengan istilah epistemology, yang membicarakan tentang hakekat pengetahuan dimana terdapat dua teori yang saling melengkapi, yaitu teori idealisme dan teori realisme.pembicaraan selanjutnya adalah sumber pengetahuan yang berkaitan dengan rasionalisme, empirisme, intuisionisme dan wahyu.dan yang terakhir adala metode yang dipakai manusia untuk memperoleh pengetahuan diantaranya dengan cara menggunakan akal (rasionalisme), pengalaman indera lahir (empirisme) dan rasa atau indera batin (intuisionisme).

Oleh Karena itu Pengetahuan dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu pengetahuan mistis, pengetahuan filsafat dan pengetahuan sains. Adapun untuk mengukur apakah pengetahuan itu benar atau tidak, manusia dapat menggunakan tiga teori, yaitu teori koherensi, teori korespondensi dan teori pragmatis.

Masalah Inti Dalam Teori Pengetahuan

Manusia adalah satu-satunya makhluk yang mengembangkan pengetahuan secara bersungguh-sungguh. Binatang juga memiliki pengetahuan, namun pengetahuan ini terbatas untuk kelangsungan hidupnya. Hanya manusia yang mempunyai kemampuan rasional, melakukan aktivitas kognitif dan mendambakan berbagai tujuan yang berkaitan dengan ilmu.
Pengetahuan dapat dikembangkan manusia disebabkan dua hal utama yaitu :
  • Manusia mempunyai bahasa yang dapat mengkomunikasikan informasi dan jalan pikiran yang melatarbelakangi informasi tersebut. 
  • Manusia memiliki kemampuan berpikir menurut suatu alur kerangka berpikir tertentu. 
Pengetahuan juga merupakan khasanah kekayaan mental yang secara langsung atau tidak langsung turut memperkaya kehidupan kita. Sulit untuk dibayangkan bagaimana kehidupan manusia seandainya pengetahuan itu tidak ada, karena merupakan sumber jawaban bagi berbagai pertanyaan yang muncul dalam kehidupan.
Pengetahuan dalam dunia filsafat dikenal dengan istilah epistemology. Epistemology dalam dunia filsafat membicarakan tentang hakikat pengetahuan, sumber pengetahuan dan cara memperoleh pengetahuan.
Berbicara tentang epistemology, dengan sendirinya harus membicarakan tentang hakikat pengetahuan, sumber pengetahuan dan metode memperoleh pengetahuan. Ranah pertama yang menjadi kajian pengetahuan (epistemology) adalah apakah hakikat pengetahuan itu. 

Secara umum dipahami, pengetahuan adalah semua yang diketahui. Menurut Jujun S. Suriasumantri, Pengetahuan adalah sebuah produk dari suatu proses kegiatan mental yang berupa berpikir. 

Untuk pembahasan lebih jauh silahkan simak penjelasan berikut ini :

1. Hakikat Pengetahuan 
Dalam masalah hakikat pengetahuan terdapat dua teori yang saling melengkapi, yaitu teori idealisme dan teori realisme. 
teori idelisme merupakan sebuah teori tentang hakikat pengetahuan yang didasarkan pada pemahaman bahwa hakikat dari segala sesuatu adalah jiwa atau ide, bukan materi. Dengan kata lain jiwa di alam semesta ini menduduki posisi sentral. 
teori realisme, teori ini didasarkan pada pandangan yang mengatakan bahwa hakikat segala sesuatu di alam ini adalah benda-benda sendirinya yang riil (being is being) dan bukan berada di alam ide. 
Kedua teori ini menimbulkan perbedaan sifat dasar pengetahuan. Karena hakikat pengetahuan didasarkan pada sesuatu yang bersifat abstrak (ide, jiwa, spirit), maka sifat pengetahuan dari teori idealisme adalah subyektif. Artinya pengetahuan sangat ditentukan oleh jiwa dan ide yang ada dalam diri seseorang. Sebaliknya, teori realisme yang didasarkan pada sesuatu yang bersifat konkrit (misalnya: air, udara, tanah,dll), maka lebih bersifat obyektif.

2. Sumber Pengetahuan
Pembicaraan selanjutnya adalah sumber pengetahuan. Berkaitan dengan pengetahuan, telah muncul beberapa aliran yang semuanya memiliki kelebihan dan kekurangan. 
Pertama, aliran rasionalisme, yaitu aliran epstemilogy yang berpendapat bahwa sumber dari seluruh pengetahuan manusia adalah rasio atau akal. Kaum rasioanlis menggunakan metode deduktif dalam menyusun pengetahuannya. Rasionalisme dengan pemikiran deduktifnya sering manghasilkan kesimpulan yang benar bila ditinjau dari alur - alur logikanya, namun ternyata sangat bertentangan dengan kenyataan yang sebenarnya. 
Kedua, empirisme, yaitu aliran epistemology yang berpendapat bahwa sumber pengetahuan adalah pengalaman panca indra. Pengalaman disini bersifat lahiriah (sensation) ataupun bathiniah (reflection). Berlainan dengan kaum rasionalis maka kaum empiris berpendapat bahwa pengetahuan manusia itu bukan didapatkan lewat penalaran rasional yang abstrak namun lewat pengalaman yang konkrit. Gejala - gejala alamiah menurut anggapan empiris adalah bersifat konkrit dan dapat dinyatakan lewat tanggapan panca indra manusia. Pengetahuan secara empiris ini ialah bahwa pengetahuan yang dikumpulkan itu cenderung untuk menjadi suatu kumpulan fakta - fakta. 
Ketiga, Intuisi merupakan pengetahuan yang didapatkan tanpa melalui proses penalaran tertentu. Intuisi bersifat personal dan tidak bisa diramalkan. Pengetahuan intuitif dapat dipergunakan sebagai hipotesis bagi analisis selanjutnya dalam menentukan benar tidaknya pernyataan yang dikemukakan. 
Yang terakhir adalah wahyu, yaitu pengetahuan yang disampaikan oleh Tuhan kepada manusia. Pengetahuan ini disalurkan lewat nabi-nabi yang diutus-Nya sepanjang zaman. Pengrtahuan ini didasarkan pada kepercayaan akan hal-hal yang ghaib (supranatural). Kepercayaan kepada Tuhan yang merupakan sumber pengetahuan, kepercayaan kepada Nabi sebagai perantara dan kepercayaan kepada wahyu sebagai cara penyampaian, merupakan dasar dari penyusunan pengetahuan ini. 

3. Metode Memperoleh Pengetahuan
Selanjutnya, manusia dalam upaya untuk memperoleh pengetahuan telah telah menggunakan berbagai cara. Sesuai dengan perkembangan sejarah manusia, metode yang digunakan dalam memperoleh pengetahuan mengalami gradasi yang cukup unik.
Metode pertama manusia memperoleh pengetahuan dengan cara melihat, mendengar, membau dan memegang. Setelah manusia mengindera sesuatu yang dilanjutkan dengan mengetahui sesuatu tersebut, maka muncul metode empirisme, karena empirisme itu sendiri berarti pengalaman. 
Metode kedua adalah dengan menggunakan akal yang mampu memahami sesuatu yang lebih tinggi. Istilah-istilah abstrak, konsep atau bahkan ide-ide sederhana sekalipun. 
Metode ketiga adalah dengan menggunakan hati nurani dan alat-alat indera dalam memperoleh pengetahuan. 
Jadi secara singkat dapat dikatakan, metode yang digunakan manusia dalam memperoleh pengetahuan adalah dari pengalaman indera lahir (empirisme), akal (rasionalisme) dan rasa atau indera batin (intuisionisme).

Bila melihat hakikat, sumber dan metode memperoleh pengetahuan di atas secara umum, maka pengetahuan dapat dikelompokkan menjadi tiga. 
Pertama, pengetahuan mistik merupakan pengetahuan yang pertama muncul dalam sejarah manusia. Pengetahuan ini memiliki obyek yang abstrak supralogis atau metarasioanl, menggunakan paradigma mistis. Metode yang digunakan untuk mencapai pengetahuan ini adalah dengan latihan atau meditasi. Kebenarannya ditentukan oleh rasa atau dzauq. 
Kedua pengetahuan filsafat memiliki obyek abstrak tapi logis. Paradigma yang digunakan adalah paradigna logis, dengan menggunakan metode rasio atau pemikiran. Adapun kebenarannya diukur dengan apakah pengetahuan tesebut logis atau tidak logis. 
Ketiga, pengetahuan sains memiliki obyek empiris, mengunakan paradigma positif, metode yang ahrus digunakan adalah metode ilmiah, dan kebenarannya diukur apakah pengetahuan tersebut logis dan terbukti secara empiris atau tidak. 

Pengetahuan yang dianggap benar atau valid dapat dilihat dari tingkat koherensi, korespondensi dan pragmatisnya. Dengan kata lain untuk menguji dan mengukur sebuah ide filosofis itu benar atau tidak terdapat teori yang dikembangkan para filosofis. 
Pertama, teori koherensi. Kebenaran pada dasarnya adalah terwujudnya konsistensi dan keharmonisan dari seluruh pernyataan. Pernyataan pada berbagai tingkatannya harus konsisten daan harmonis. 
Kedua, teori korespondensi. Kebenaran adalah kesesuaian antara pernyataan tentang fakta dengan fakta itu sendiri. dan 
Ketiga, teori pragmatis. Kebenaran terletak pada beberapa fungsionalnya kebenaran tersebut dalam kehidupan praktis, artinya hal tersebut mempunyai kegunaan praktis bagi kehidupan manusia. Kriteria pragmatis ini juga dipergunakan oleh ilmuwan dalam menetukan kebenaran ilmiah dilihat dalam perspektif waktu. 

Berdasarkan uraian di atas kita dapat menarik kesimpulan bahwa pengetahuan dalam dunia filsafat dikenal dengan istilah epistemology, yang membicarakan tentang hakekat pengetahuan dimana terdapat dua teori yang saling melengkapi, yaitu teori idealisme dan teori realisme.pembicaraan selanjutnya adalah sumber pengetahuan yang berkaitan dengan rasionalisme, empirisme, intuisionisme dan wahyu.dan yang terakhir adala metode yang dipakai manusia untuk memperoleh pengetahuan diantaranya dengan cara menggunakan akal (rasionalisme), pengalaman indera lahir (empirisme) dan rasa atau indera batin (intuisionisme).

Oleh Karena itu Pengetahuan dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu pengetahuan mistis, pengetahuan filsafat dan pengetahuan sains. Adapun untuk mengukur apakah pengetahuan itu benar atau tidak, manusia dapat menggunakan tiga teori, yaitu teori koherensi, teori korespondensi dan teori pragmatis.

2 komentar:

  1. Kami Hadir Untuk Menjalin Tali Silatuh Rahmi,Guna Untuk Membantu Para Masyarakat Di Muka Bumi Ini ,Dengan Segala Permasalahan Yang Ada,Karena Di Dalam Masyarakat Yang Kita Tahu Saat Sekarang Ini,Masih Banyak Masyarakat Yang Hidup Dibawah Garis Kemiskinan,Untuk Itu,Izinkan Saya Mbah Karwo Untuk Memberikan Solusi Terbaik Untuk Anda Yang Sangat Membutuhkan.Ada Berbagai Cara Untuk Membantu Mengatasi Masalah Perekonomian,Dengan Jalan ; 1,Melalui Angka Togel Jitu ; Supranatural 2,Pesugihan Serba Bisa 3,Pesugihan Uang Balik/Bank ghaib 4,Ilmu Pengasihan 5,DLL HANYA DENGAN BERMODALKAN KEPERCAYAAN DAN KEYAKINAN,INSYA ALLAH ITU SEMUANYA AKAN BERHASIL SESUAI DENGAN KEINGINAN ANDA... Dunia yang akan mewujudkan impian anda dalam sekejab dan menuntaskan masalah keuangan anda dalam waktu yang singkat. Mungkin tidak pernah terpikir dalam hidup kita untuk menyentuh hal hal seperti ini. Ketika terpikirkan kekuasaan, uang dalam genggaman, semua bisa dikendalikan sesuai keinginan kita.Semua bisa diselesaikan secara logika.Tapi akankah logika selalu bisa menyelesaikan masalah kita. Pesugihan Mbah Karwo Mbah memiliki ilmu supranatural yang bisa menghasilkan angka angka putaran togel yang sangat mengagumkan, ini sudah di buktikan member bahkan yang sudah merasakan kemenangan(berhasil), baik di indonesia maupun di luar negeri.. ritual khusus di laksanakan di tempat tertentu, hasil ritual bisa menghasilkan angka 2D,3D,4D,5D.6D. sesuai permintaan pasien.Mbah bisa menembus semua jenis putaran togel. baik itu SGP/HK/Malaysia/Sydnei, maupun putaran lainnya. Mbah Akan Membantu Anda Dengan Angka Ghoib Yang Sangat Mengagumkan "Kunci keberhasilan anda adalah harus optimis karena dengan optimis.. angka hasil ritual pasti berhasil !! BERGABUNGLAH DAN RAIH KEMENANGAN ANDA..! Tapi Ingat Kami Hanya Memberikan Angka Ritual Kami Hanya Kepada Anda Yang Benar-benar dengan sangat Membutuhkan Angka Ritual Kami .. Kunci Kami Anda Harus OPTIMIS Angka Bakal Tembus…Hanya dengan Sebuah Optimis Anda bisa Menang…!!! Apakah anda Termasuk dalam Kategori Ini 1. Di Lilit Hutang 2. Selalu kalah Dalam Bermain Togel 3. Barang berharga Anda Sudah Habis Buat Judi Togel 4. Anda Sudah ke mana-mana tapi tidak menghasilkan Solusi yang tepat Jangan Anda Putus Asa…Selama Mentari Masih Bersinar Masih Ada Harapan Untuk Hari Esok.Kami akan membantu anda semua dengan Angka Ritual Kami..Anda Cukup Mengganti Biaya Ritual Angka Nya Saja… Apabila Anda Ingin Mendapatkan Nomor Jitu 2D 3D 4D 6D Dari Mbah Karwo Selama Lima Kali Putaran,Silahkan Bergabung dengan Uang Pendaftaran Paket 2D Sebesar Rp. 300.000 Paket 3D Sebesar Rp. 500.000 Paket 4D Sebesar Rp. 700.000 Paket 6D Sebesar Rp. 1.500.000 dikirim Ke Rekening BRI.Atas Nama:No Rekening PENDAFTARAN MEMBER FORMAT PENDAFTARAN KETIK: Nama Anda#Kota Anda#Kabupaten#Togel SGP/HKG#DLL LALU kirim ke no HP : ( 0852-3162-7267 ) SILAHKAN HUBUNGI EYANG GURU:0852-3162-7267

    BalasHapus
  2. yuk bergabung bersama kami di sini
    permainan tebak angka
    http://www.togelpelangi.com/

    BalasHapus